- Admin
- March 22, 2024
Manajemen proyek menjadi dasar dari setiap proyek konstruksi. Selain itu, tenaga ahli konstruksi juga harus memahami manajemen proyek untuk membantu menavigasi proyek dan membangun hubungan fungsional dengan berbagai tim. Saat ini proyek konstruksi memiliki kebutuhan yang terus berkembang dan menjadi kunci untuk menjamin kestabilan dan kelancaran proyek. Simak penjelasan tentang manajemen proyek konstruksi berikut ini.
Manajemen Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan bangunan. Proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan (planning) hingga studi kelayakan (feasibility study). Manajemen proyek konstruksi dapat didefinisikan sebagai pengarahan, pengaturan, dan pengawasan proyek dari awal pengembangan hingga penyelesaian. Tujuan akhir dari manajemen proyek konstruksi adalah mendapatkan kepuasan dari klien dan meningkatkan proyek dari segi fungsionalitas dan anggaran. Konsep utama dari manajemen proyek konstruksi berkaitan erat dengan sejumlah parameter teknis seperti anggaran dan pelaksanaan.
Manajemen proyek konstruksi membutuhkan komunikasi yang kuat antar pemangku kepentingan, kontraktor, maupun masyarakat. Selain itu, manajemen proyek konstruksi mengkoordinasikan semua aspek proyek konstruksi, mulai dari pra-konstruksi hingga selesai. Hal ini melibatkan manajemen orang dan sumber daya untuk mengontrol ruang lingkup, biaya, kualitas dan waktu proyek konstruksi. Manajemen proyek konstruksi melibatkan disiplin ilmu lain, seperti arsitektur, teknik, dan perencanaan kota.
Baca juga : Peran Kontraktor Listrik dalam Pembangunan
Tujuan Manajemen Proyek Konstruksi
Berikut 5 tujuan manajemen proyek konstruksi.
- Pengelolaan biaya dapat membantu sektor konstruksi dalam mengatur seluruh biaya selama proyek dilakukan.
- Pengelolaan kualitas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan supaya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
- Pengelolaan waktu pelaksanaan yang dapat membantu sektor konstruksi mempunyai pengelolaan waktu pelaksanaan yang terencana dan proyek dapat diselesaikan tepat waktu.
- Pengelolaan risiko bertujuan untuk identifikasi, melakukan perkiraan, analisis, dan pencegahan terhadap setiap risiko yang mungkin saja terjadi ketika proses kerja berlangsung.
- Pengelolaan sumber daya manusia sangat penting dilakukan karena berkaitan erat dengan pengerahan tenaga kerja selama proyek berlangsung.
Baca juga : Cara Mendapatkan SBUJPTL Kelistrikan Bagi Kontraktor Listrik
Fungsi Manajemen Proyek Konstruksi
Dalam menjalankan proyek, Anda harus mengetahui dan menerapkan sejumlah fungsi supaya kegiatan proyek dapat dilakukan dengan efektif. Berikut 4 fungsi manajemen proyek konstruksi.
- Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaan harus diterapkan di awal sebelum melakukan kegiatan konstruksi. Perencanaan ini bertujuan untuk menentukan akan seperti apa, kapan, serta bagaimana proyek konstruksi akan dijalankan.
- Fungsi pengorganisasian
Fungsi ini akan membentuk divisi atau kelompok yang dibutuhkan dalam melaksanakan proyek yang sudah direncanakan sebelumnya. Adanya fungsi ini supaya tidak terjadi kesalahpahaman antar tim yang dapat mengganggu kegiatan proyek.
- Fungsi pengarahan
Fungsi ini berguna untuk melakukan pembinaan atau pengarahan dengan tujuan setiap tanggung jawab yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan efektif.
- Fungsi pengendalian
Fungsi ini berguna sebagai tahap pengawasan untuk memastikan kegiatan proyek telah terlaksana dengan benar.
Baca juga : 5 Proses Pembuatan SBU Konstruksi
PT. Konsultan Katiga Indonesia merupakan perusahaan konsultan terpercaya yang sudah membantu banyak perusahaan dalam mendapatkan SBU konstruksi. Kami siap memberikan pelayanan terbaik yang akan dilakukan oleh para tenaga ahli berpengalaman sehingga konsultansi dapat dilakukan dengan efektif. Untuk informasi dan penawaran lainnya silahkan hubungi kami melalui kontak dibawah ini!