- Admin
- June 21, 2024
Sektor konstruksi merupakan salah satu lingkungan kerja yang paling berbahaya dalam hal kesehatan dan keselamatan karyawan. Ada risiko tinggi dalam industri konstruksi karena proses produksi, karakteristik padat karya dan kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian finansial berskala besar dan reputasi buruk perusahaan.
Keselamatan kerja di area konstruksi merupakan persyaratan yang sangat penting dalam industri konstuksi yang sering diabaikan di lokasi proyek. Tanpa peraturan keselamatan yang tepat, karyawan rentan terhadap kecelakaan kecil dan besar karena lingkungan industri konstruksi yang berbahaya dan dinamis. Oleh karena itu, untuk memberikan lingkungan yang aman, pemilik usaha konstruksi harus mempunyai sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) yang efektif.
Baca juga : 4 Tahapan Penyetaraan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Asing
Apa itu Sistem Manajemen Keselamatan konstruksi?
Sistem manajemen keselamatan konstruksi adalah proses formal yang merinci bagaimana rencana keselamatan dijalankan di dalam perusahaan. Menggunakan SMKK dapat membantu perusahaan mengurangi kecelakaan, meningkatkan kemampuan asuransi, dan meningkatkan produktivitas di seluruh tim. Selain itu, sistem manajemen keselamatan dapat membantu mengidentifikasi bahaya secara sistematis dan mengendalikan risiko terkait, sekaligus memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian ini efektif dalam membantu keselamatan di lokasi konstruksi.
Tujuan manajemen keselamatan konstruksi secara garis besar mencakup poin-poin penting berikut ini:
- Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan tempat kerja sebagai pertimbangan selama tahap perencanaan dan menentukan kontrol yang sesuai serta langkah-langkah yang perlu diterapkan untuk menghindari kecelakaan atau kerusakan properti dan memastikan keselamatan konstruksi.
- Memantau pekerjaan untuk mendeteksi secara dini setiap tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan memeriksa apakah praktik-praktik telah diikuti dengan benar.
- Menegakkan dan mendorong komunikasi yang efektif di semua tingkat organisasi.
- Perlindungan terhadap properti publik dan pribadi.
- Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan secara teratur serta program insentif yang menarik untuk menggunakan metode operasi yang aman.
- Mematuhi peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja.
Baca juga : Konsultan Konstruksi Kunci Keberhasilan Proyek
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Dalam PERMEN PUPR No. 10/2021 menyatakan bahwa setiap pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan jasa konstruksi harus menerapkan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) dan penerapan SMKK harus dilaksanakan berdasarkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai berikut:
- Penyelenggara infrastruktur memiliki fungsi sebagai penjamin keselamatan konstruksi yang memiliki tugas:
- Menyusun standar dan pedoman teknis yang berlaku pada masing-masing unit organisasi;
- Melakukan bimbingan teknis;
- Melakukan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.
- Penyelenggara proyek yang memiliki fungsi sebagai penjamin mutu memiliki tugas:
- Melakukan penerapan dan pelaporan penerapan SMKK
- Melakukan pengendalian proses penerapan SMKK
- Melaksanakan pengawasan pekerjaan
Baca juga : Faktor yang Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi
PT. Konsultan Katiga Indonesia merupakan perusahaan konsultan terpercaya yang sudah membantu banyak perusahaan dalam mendapatkan SBU konstruksi maupun kelistrikan. Kami siap memberikan pelayanan terbaik yang akan dilakukan oleh para tenaga ahli berpengalaman sehingga konsultansi dapat dilakukan dengan efektif. Untuk informasi dan penawaran menarik lainnya silahkan hubungi kami melalui kontak dibawah ini!