
-
Admin
- October 3, 2025
Menyusun prosedur QC/QA dalam proyek konstruksi bukanlah sekedar rutinitas administrasi, melainkan langkah strategis untuk memastikan kualitas dan keselamatan hasil pekerjaan. Dalam dunia konstruksi yang dinamis dan penuh tantangan, kesalahan kecil pada tahap pelaksanaan dapat berdampak besar terhadap biaya, waktu, hingga reputasi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pelaksana proyek untuk memiliki pedoman sistematis yang terstruktur sesuai standar internasional seperti ISO 9001 dan ISO 45001.
Prosedur QC (Quality Control) dan QA (Quality Assurance) menjadi pondasi dalam menjaga mutu dan menjamin bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan rencana mutu yang telah ditetapkan.
Mengenal Prosedur QC atau QA
Dalam proyek konstruksi, keberhasilan pelaksanaan sangat bergantung pada pengendalian mutu yang sistematis. Di sinilah pentingnya memahami perbedaan serta peran dari prosedur QC (Quality Control) dan QA (Quality Assurance). Quality Assurance merupakan pendekatan preventif yang fokus pada perencanaan, sistem, dan kebijakan untuk menjamin mutu sejak awal proyek. QA memastikan bahwa semua tahapan pelaksanaan telah dirancang agar memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Sementara itu, Quality Control bersifat korektif dan berfokus pada inspeksi serta pengujian hasil pekerjaan di lapangan. QC bertugas memastikan bahwa apa yang dibangun telah sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar kerja, dan standar mutu yang berlaku.
Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan dalam upaya menjaga kualitas proyek konstruksi. Dengan memahami dan menerapkan prosedur QC dan QA secara tepat, perusahaan dapat meminimalkan kesalahan, mengurangi risiko kegagalan, serta meningkatkan kepuasan klien dan stakeholder lainnya.
Panduan Menyusun Prosedur QC atau QA Proyek Konstruksi Sesuai Standar ISO
Berikut Panduan menyusun prosedur QC atau QA proyek konstruksi yang sesuai standar ISO 9001. Panduan ini untuk memastikan proyek Anda memenuhi persyaratan mutu secara sistematis dan terstandar. Panduan ini berisi daftar informasi dalam ISO 9001 seperti:
- Rekaman Pemantauan dan pengukuran peralatan kalibrasi aktivitas konstruksi* (klausul 7.1.5.1)
- Rekaman pelatihan, keterampilan, pengalaman dan kualifikasi konstruksi (klausul 7.2)
- Rekaman tinjauan persyaratan produk / jasa konstruksi (klausul 8.2.3.2)
- Rekaman tentang hasil tinjauan desain dan pengembangan konstruksi* (klausul 8.3.2)
- Rekaman tentang masukan untuk desain dan pengembangan konstruksi* (klausul 8.3.3)
- Rekaman pengendalian desain dan pengembangan konstruksi* (klausul 8.3.4)
- Rekaman hasil desain dan pengembangan konstruksi* (klausul 8.3.5)
- Rekaman perubahan desain dan pengembangan konstruksi* (klausul 8.3.6)
- Karakteristik produk yang akan diproduksi dan jasa konstruksi yang akan diberikan (klausul 8.5.1)
- Rekaman tentang properti pelanggan konstruksi (klausul 8.5.3)
- Rekaman perubahan ketentuan dalam produksi / jasa konstruksi (klausul 8.5.6)
- Rekaman kesesuaian produk / jasa konstruksi dengan kriteria penerimaan (klausul 8.6)
- Rekam output/hasil yang tidak sesuai dengan aktivitas konstruksi (klausul 8.7.2)
- Pemantauan dan pengukuran hasil aktivitas jasa konstruksi(klausul 9.1.1)
- Program audit internal konstruksi (klausul 9.2)
- Hasil audit internal jasa konstruksi (klausul 9.2)
- Hasil dari tinjauan manajemen konstruksi (klausul 9.3)
- Hasil tindakan korektif aktivitas konstruksi (klausul 10.1)
penyusunan prosedur QC/QA proyek konstruksi sesuai standar ISO bukan hanya memastikan kualitas pekerjaan, tetapi juga membangun kepercayaan klien serta meningkatkan daya saing perusahaan di industri. Dengan penerapan yang tepat, setiap tahapan proyek dapat berjalan lebih terukur, efisien, dan minim risiko. Untuk mendukung implementasi sistem manajemen ISO yang terintegrasi dan efektif, Anda dapat mengandalkan layanan profesional dari PT. Konsultan Katiga Indonesia yang siap membantu proses sertifikasi ISO perusahaan Anda.